Iman yang benar adalah iman yang dibangun di atas dasar Yesus Kristus dan Firman Tuhan. Fokusnya hanya kepada Tuhan, taat dan terus bertekun. Seperti contoh Sadrach, Mesakh dan Abednego ketika dimasukkan ke dalam perapian yang menyala-nyala. Mereka menang atas masalah yang besar. Apa yang kita pelajari:
1. Tidak kompromi dengan dosa dan Kejahatan (12-18)
Iman yang teguh ditunjukkan Sadrakh, Mesakh dan Abednego ketika diperhadapkan untuk menyembah patung emas yang Nebukadnezar dirikan, mereka tetap percaya, tidak kompromi dengan dosa. Mereka menolak menyembah patung sekalipun taruhannya adalah nyawa.
2. Teguh dalam Keadaan dan situasi apapun (17-18)
Dalam situasi apapun Sadrach, Mesakh dan Abednego tetap setia kepada Alah. Sekalipun Allah yang mereka sembah tidak menolongnya , mereka tetap tidak akan menyembah Patung itu. Iman yang sejati tetap eksis dalam keadaan apapun dan tetap menyala sekalipun sekelilingnya mati.
3. Membawa kehadiran dan kuasa Tuhan (21, 23, 27)
Iman sejati mendatangkan kehadiran dan Mujizat Tuhan. Ketika mereka dilemparkan ke dalam perapian yang menyala-nyala, mereka disertai Allah yang dahsyat. Baju dan tubuh mereka tidak terbakar. Allah menyatakan kuasa-Nya.
Selasa, 24-12-2024 | |||
GBI Sentral Tomang (CHURCH) | |||
Ibadah Malam Kudus | 17:00 | Gedung Apotik Tomang Lt. 2 | Pdt. Dr. Kiki Sadrach |