Nats yang melatar belakangi kejahatan manusia pada zaman Nuh dan kecenderungan hati mereka melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. Nuh menjadi teladan bagi orang sejamannya, untuk tidak melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. Nuh percaya kepada Tuhan sungguh-sungguh.
Bilamanakah kita dapat menjadi keluarga yang beriman di tengah tantangan?
1. Mengalami Kedaulatan Tuhan, Ayub 1 : 20-22
Tuhan berdaulat atas hidup kita sepenuhnya, sekalipun dalam lembah kekelaman, pergumulan berat, di bawah bayang-bayang maut. Persoalan yang dihadapi Ayub sangat besar. Tetapi Ayub orang yang jujur, tidak berbuat curang, dan melakukan apa yang benar di mata Tuhan, sekalipun Ayub mengalami kesulitan yang luar biasa. Ayub mengakui kedaulatan Tuhan. Abraham mengakui kedaulan Tuhan. Ia percaya kepada Allah yang menyuruhnya mempersembahkan Ishak anak satu-satunya. Abraham percaya kepada Allah dan berkata “ Ya Tuhanku” (Kejadian 22:1).
2. Menurut Ketentuan Allah, Roma 15:4
Setiap orang pasti punya tantangannya sendiri. semuanyacharus dihadapi. Ikuti proses dan ikut ketentun kitab suci. Rendahkan diri di hadapan Tuhan, renungkan Firman Tuhan, jangan mengutuk, saling mengampuni dan perkatakan Firman Tuhan, sebab Tuhan menjawab sesuai dengan Firman-Nya. Orang muda jaga hidup sesuai Firman (Mazmur 119:9). Istri berbuat baik kepada suaminya seumur hidup (Amsal 31:12). Suami mengasihi istri (1 Petrus 3:7), memelihara sanak saudara, orang tua, nenek, saudara yang miskin, atau seorang janda (1 Timotius 5:4, 8, 16). Itulah ketentuan Kristus.
3. Mengalami Kesetian Tuhan
Setiap pencobaan yang kita alami tidak melebihi kekuatan kita (1 Korintus 10:13). Sebab Allah setia dan sekali-kali Dia tidak meninggalkan kita (Roma 8:31-32)
Selasa, 24-12-2024 | |||
GBI Sentral Tomang (CHURCH) | |||
Ibadah Malam Kudus | 17:00 | Gedung Apotik Tomang Lt. 2 | Pdt. Dr. Kiki Sadrach |