Ketika pikiran negatif menguasai kita, maka akan membuat iman kita lemah. Agar kita mengalahkan pikiran negatif:
- Bersukacitalah di dalam Tuhan (ayat 4-5). Ketika segala sesuatu berjalan dengan baik, kita bisa bersukacita, tetapi mampukah kita bersukacita saat kita dalam keadaan sulit? Sukacita dari Tuhan adalah kekuatan kita. Sukacita adalah pemberian Tuhan di dalam hati orang percaya. Paulus Ketika menulis ayat ini, dia sedang menghadapi masalah (di penjara). Tetapi dia memerintahkan untuk bersukacita di dalam Tuhan. Bersukacitalah dalam Tuhan, bukan karena situasi dan kondisi. Kondisi boleh tidak baik, tapi kalau pengharapan kita ada dalam Tuhan maka sukacita itu menjadi bagian dalam hidup kita. (Filipi 4:13)
- Berdoa kepada Tuhan (ayat 6-7). Di dalam doa kita dapat menyampaikan keinginan kita kepada Tuhan. Pikiran negatif yang tidak kita singkirkan, dapat memicu timbulnya kekuatiran dalam diri kita. Biasanya kekuatiran akan membawa kita pada ketakutan.
- Berpikir hal-hal yang berkenan bagi Tuhan (ayat 8). Untuk berhenti memikirkan semut, kita tidak bisa sekedar bertekad, “Jangan pikirkan semut!” Namun kita bisa mengalihkannya dengan memikirkan cicak. Ada substitusi atau penggantian dalam hal ini. Kebenaran firman Tuhan adalah ya dan amin. Gantilah pikiran yang negatif dengan pikiran yang benar yang berpusat pada Injil. Kita tidak hanya perlu bersukacita dan berdoa kepada Tuhan jika ada pikiran negatif, tetapi juga kemudian beralih menggantikannya dengan memikirkan apa yang positif. Ayat ini menyebutkan bahwa yang harus kita pikirkan adalah semua yang berkenan kepada Tuhan, yaitu: semua yang benar, mulia, adil, suci, manis, sedap didengar, Kebajikan, dan apa yang patut dipuji.