Memiliki kekayaan yang melimpah tidaklah salah, tetapi yang menjadi salah adalah jika dengan kekayaan yang dimiliki, seseorang bisa berkhianat kepada Tuhan. Artinya kekayaan yang lebih menguasai hidupnya lebih daripada Tuhan Sang pemberi kekayaan itu. Oleh sebab itu Rasul Paulus mengingatkan kepada Timotius yang adalah anak rohaninya supaya jangan tergoda oleh ajaran-ajaran palsu yang mengatas-namakan Tuhan demi mencari keuntungannya sendiri/pengaruh Mamon dan hidup dalam kedagingan yang akan mengerogoti keimanan orang percaya.
Ada 3 hal bagaimana Iman tetap terjaga dari pengaruh uang
1. Memperoleh Pengajaran yang benar (2b, 3)
Gereja harus memberikan pengajaran yang benar kepada jemaat, supaya pengajaran itulah yang akan memagarinya dari pengajaran-pengajaran yang palsu yang tidak menumbuhkan iman dan kedewasaan jemaat, sehingga jemaat tidak pernah mengalami terobosan iman di dalam Tuhan sehingga memperoleh hikmat dan kebijaksanaan pun di dalam mengelola keuangan.
2. Selalu Merasa Cukup (1 Timotius 6:6-8)
Selalu merasa cukup membuat seseorang bisa mensyukuri setiap berkat yang Tuhan berikan. Rasa syukur membuat kita tenang dan tidak terganggu dengan pola hidup dunia. Pola pikir kita akan baik dan mengerti kebenaran Firman Tuhan
3. Jangan Kuatir
Banyak orang fokus dengan kekuatiran jasmani, namun jarang terganggu dengan hal-hal yang rohani, hidup yang selaras dengan kehendak Tuhan (bandingkan: Matius 7:22-23). Orang benar adalah orang yang mempercayakan hidupnya kepada Tuhan. Seorang yang beriman kepada Tuhan secara benar tidak akan berpusat lagi kepada perkara-perkara yang bersifat sementara.
Selasa, 24-12-2024 | |||
GBI Sentral Tomang (CHURCH) | |||
Ibadah Malam Kudus | 17:00 | Gedung Apotik Tomang Lt. 2 | Pdt. Dr. Kiki Sadrach |