Ringkasan Khotbah

IMAN DAN PENDERITAAN

• Di Posting Oleh : Pdt. dr. Eunike Sadrach
• 07-04-2024 - Ibadah : 07:30

Banyak orang Kristen beranggapan jika ikut Tuhan, hidupnya pasti diberkati, hidupnya senang dan enak tanpa masalah. Tidak seperti itu! Justru iman dapat bertumbuh di dalam penderitaan yang terjadi dalam kehidupan kita. Rasul Paulus ketika bertobat banyak mengalami penderitaan, tetapi imannya semakin kokoh dan militant. Tetap menjadikan Yesus satu-satunya Juruslamat. Alkitab mencatat seperti Naomi, Ayub, Raja Hizkia, Daud, Daniel, rasul-rasul dan Tuhan Yesus sendiri mengalamai banyak penderitaan. Hal yang mungkin kita alami (dianiaya, kecelakaan, sakit penyakit berat, masalah ekonomi, usaha dan pekerjaan, perang, bencana alam dan lain sebagainya). Semuanya itu mengalami penderitaan.

Bagaimana Iman kita boleh kokoh di tengah penderitaan?

1. Tetap Beriman (10-12)

Tuhan Yesus sanggup menolong kita di tengah penderitaan, tetap percaya dan beriman. Jadikan Yesus satu-satunya Penolong kita. Setiap orang yang mau hidup dan beribadah kepada Tuhan siap dianiaya, tetap berdiri teguh dan jangan goyah (1 Korintus 15:58). Jangan lari dari penderitaan. Sekalipun tidak ditolong tetap setia (Roma 8:28). Tuhan Yesus menyediakan jalan keluar sehingga kita dapat menanggungnya (1 Korintus 10:13)

2. Tetap hidup Benar (12-14)

Saat kita dalam penderitaan, iblis sering menawarkan jalan pintas di luar kebenaran. Tetapi orang percaya akan tetap hidup di dalam kebenaran. Ada harga yang harus dibayar. Tetap setia dan percaya, jangan tergoda dengan jalan pintas. Kebenaran dan kekudusan harus selalu dipegang sekalipun ada kesempatan untuk berbuat yang tidak benar. Iblis mencobai Yesus di padang gurun memberikan jalan pintas (Matius 4:1-11). Roti, kedudukan dan kenikmatan dunia.

3. Tetap bertumbuh di dalam Kitab Suci (15-17)

Tetap bertumbuh di tengah penderitaan, memiliki rohani yang sehat dengan keintiman kepada Tuhan. Hidup dalam perenungan dan menjadi pelaku Firman Tuhan, sebab Firman Tuhan akan menuntun kita dan memberikan hikmat dalam jalan Keselamatan. Di tengah penderitaan kita memerlukan kekuatan Tuhan dan relasi yang erat dengan Firman Tuhan.