A. Pembacaan Firman
B. Pengantar Pembacaan Firman
Jemaat di Antiokhia bersukacita setelah membaca surat yang dikirim para rasul. Mereka bersukacita karena isi surat yang menasihati, menguatkan dan menghibur mereka. Sekalipun dari isi surat itu, ada bagian yang melarang mereka untuk tidak melakukan lagi tradisi yang bertentangan dengan firman Tuhan, namun mereka menerimanya dengan hati yang bersukacita. Nasihat firman Tuhan untuk tidak berada di jalan yang salah merupakan nasihat yang membuat sukacita. Tidak sedikit orang Kristen yang menjadi marah dan hilang sukacita ketika firman Tuhan menemplak dan menghardik kelakuannya yang salah. Tapi hal ini berbeda dengan jemaat di Antiokhia yang justru menerima firman Tuhan yang keras dengan sikap hati yang bersukacita. Bersukacitalah jika firman Tuhan masih menegor dan menemplak hidup kita yang salah dan tidak berkenan kepada Tuhan. Ini pertanda bahwa Tuhan mengasihi kita.
C. Perenungan
1. Apa respon jemaat Antiokhia saat menerima pesan firman Tuhan yang menegor krsalahan mereka?
2. Bagaimana seharusnya sikap kita terhadap firman Tuhan yang kita dengar?
3. Apakah Anda tetap bersukacita ketika firman Tuhan menegur hidup Anda yang salah?
D. Penerapan
Setiap kita mendengar dan menerima pesan firman Tuhan, kita harus menerimanya dengan hati yang bersukacita. Bersyukur untuk teguran dan nasehat firman Tuhan.
E. Aplikasi Praktis
Bersukacitalah saat Anda mendengar dan menerima pesan firman Tuhan. Bahkan sekalipun firman Tuhan itu menegor Anda.
Sumber: Departemen Pembinaan Keluarga-BPP GBI
Selasa, 24-12-2024 | |||
GBI Sentral Tomang (CHURCH) | |||
Ibadah Malam Kudus | 17:00 | Gedung Apotik Tomang Lt. 2 | Pdt. Dr. Kiki Sadrach |