A. Pembacaan Firman
B. Pengantar Pembacaan Firman
Sukacita adalah faktor internal seseorang, maka tidak seharusnya ia dipengaruhi oleh faktor-faktor atau hal-hal yang ada di luar. Kalau sukacita seseorang didasarkan oleh hal-hal yang dari luar, sukacita itu akan mudah berubah tergantung sikon. "Bersukacitalah senantiasa.“ (1 Tesalonika 5:16), artinya sukacita di segala keadaan tidak dipengaruhi oleh apa pun. Sukacita itu adalah sebuah keputusan.
C. Perenungan
Ayat nas menyatakan bahwa Kerajaan Allah bukan berbicara soal makanan dan minuman (berkat jasmani); Kerajaan Allah itu bersifat rohani. Jadi kebenaran, damai sejahtera dan sukacita itu merupakan berkat rohani. Ketiga berkat rohani tersebut diberikan oleh Roh Kudus kepada setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Karena itu di dalam diri orang percaya seharusnya ada sukacita yang senantiasa terpancar dalam kehidupannya seharihari. Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersukacita! Mengapa?
D. Penerapan
Kita patut bersukacita karena dosa-dosa kita telah diampuniNya, sakit-penyakit kita disembuhkanNya dan kita yang dulunya berada dalam kegelapan kini telah dipindahkan ke dalam terang-Nya yang ajaib.
E. Aplikasi Praktis
Tuhan adalah sumber sukacita kita, sukacita yang mulia dan tak bisa dilukiskan dengan kata-kata, itulah yang menjadi kekuatan kita
Sumber: Renungan Harian AIR HIDUP
Selasa, 24-12-2024 | |||
GBI Sentral Tomang (CHURCH) | |||
Ibadah Malam Kudus | 17:00 | Gedung Apotik Tomang Lt. 2 | Pdt. Dr. Kiki Sadrach |