Shalom Saudara-saudara jemaat GBI Sentral
Jangan kaget dengan semakin banyaknya perceraian di sekeliling kita saat ini. Bahkan ini terjadi juga di kalangan ‘anak-anak Tuhan’. Kita mungkin bertanya, mengapa bisa terjadi demikian? Apakah mereka tidak ingat firman yang berkata bahwa “... apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia...” (Mat. 19:6b). Apakah mereka tidak takut akan Allah? Pernikahan yang diberkati sebagai karyanya Allah ternyata diceraikan manusia. Jelas ini adalah pelanggaran firman Allah, tetapi kenapa ada yang berani melakukannya? Nekad sekali dia? Maka dimunculkanlah banyak alasan-alasan sebagai penyebabnya yang tentunya hanya sebagai usaha pembenaran dari masing-masing pihak yang bercerai. Korban perceraian yang terbesar adalah anak-anaknya akan menderita dan kehilangan figur orang tua yang baik dan benar. Korban yang lain adalah dirinya sendiri. Kita semua turut bersedih dan prihatin jika ini terjadi.
Di sisi lain, banyak tantangan lain muncul dalam keluarga, salah satunya adalah: hubungan yang tidak harmonis antara orang tua dan anak, antara anak dengan anak sesama saudara. Kadang kita juga mendengar ada perselisihan yang tajam dalam hubungan di dalam keluarga. Akibatnya? Dari hubungan yang tidak harmonis, lahirlah kesuaman, kasih yang dingin, acuh tak acuh lalu lanjut kepada kebencian, amarah, geram, fitnah bahkan usaha-usaha saling menghancurkan. Penyebabnya? Karakter buruk, pembinaan anak yang buruk, pergaulan orang tua dan anak yang buruk, nafsu serakah, egoisme berlebihan dan sebagainya. Dan ada banyak penyebab lain yang ada di zaman ini yang menyebabkan hal-hal di atas semakin melonjak. Kita semua sebagai jemaat Tuhan perlu sekali mewaspadai hal ini! Jangan lengah! Itu sebabnya kita sebagai gereja perlu dibekali oleh kebenaran-kebenaran firman dan membangun keluarga yang harmonis disertai semua daya upaya kita di dalam keluarga. Ketahuilah, apa yang kita tabur sekarang dalam keluarga kita, akan kita tuai nanti. Ini alkitabiah. Tabur hal yang baik, pasti akan menuai kebaikan, begitu pula kalau kita tabur hal yang buruk pasti akan menuali keburukan. Jadi jangan salah menabur, taburlah dengan benar segala kebenaran firman dalam hidup kita dan keluarga kita.
Jadi berusahalah sungguh-sungguh menabur dalam keluargamu hal-hal yang baik sesuai firman. Suami, istri, anak-anak: menaburlah kebenaran firman dengan segenap hati dan upaya yang maksimal dengan tulus dan dengan doa. Tunjukkanlah lewat perkataan, perbuatan dan pikiran yang baik satu dengan yang lain, maka kita akan menabur keluarga yang harmonis. Dan dalam keluarga yang harmonis dalam Tuhan, akan datang suasana sorga, damai sejahtra, kebahagiaan dan berkat yang Allah sediakan bagi setiap anak-anak-Nya. Tuhan memberkati Saudara semua.
Selasa, 24-12-2024 | |||
GBI Sentral Tomang (CHURCH) | |||
Ibadah Malam Kudus | 17:00 | Gedung Apotik Tomang Lt. 2 | Pdt. Dr. Kiki Sadrach |