Ketika seseorang mencintai kekasihnya, maka kekasihnya itu selalu menjadi prioritas dalam banyak hal. Apalagi ketika jatuh cinta pertama, wajahnya sang kekasih tak kan pernah terlupakan, ingat terus! Dan selalu ingin berjumpa atau berkomunikasi terus menerus walau bahan pembicaraan sudah habis, bisa diulang lagi. Lalu, ketika terpisah jauh mungkin karena ada suatu tugas pekerjaan, rasanya selalu ingin cepat pulang karena ingin cepat bertemu. Kalau sang kekasih sedang perlu sesuatu, pasti akan diberikan. Siapapun yang pernah mengalaminya pasti setuju. Ini manusiawi dan lumrah, hampir semua orang akan mengalaminya ketika jatuh cinta, cintanya yang berkobar-kobarlah yang akan membuat dia seperti itu kepada kekasihnya. Apa yang terjadi ketika cintanya surut atau bahkan hilang. Semua yang saya sebutkan di atas akan hilang pula. Ini yang Tuhan tidak mau terjadi pada orang percaya.
Mendinginnya kasih akan menjadi masalah rohani dan masalah iman yang sangat besar bagi orang percaya. Orang percaya yang kasihnya jadi dingin sama dengan kehilangan cintanya kepada Tuhan. Dan orang yang kehilangan cintanya kepada Tuhan akan mengganti Tuhan dengan yang lain dan ini sama dengan penyembahan berhala. Ini masalah besar bagi orang tersebut.Itu sebabnya dalam Wah.2:4-5 alkitab berkata “...betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan...”. Jadi mendinginnya kasih sangat berbahaya bagi orang percaya. Ia bisa kehilangan imannya dan ujungnya adalah kehilangan Tuhan. Jangan pernah kasih kita kepada Tuhan menjadi dingin dan kehilangan cinta kepada Tuhan, itu sangat berbahaya. Siramlah selalu cintamu kepada Tuhan dengan doa, pujian, penyembahan, firman dan ibadahmu, baik secara pribadi di rumah maupun komunal dalam ibadah di ibadah gereja.
Selasa, 24-12-2024 | |||
GBI Sentral Tomang (CHURCH) | |||
Ibadah Malam Kudus | 17:00 | Gedung Apotik Tomang Lt. 2 | Pdt. Dr. Kiki Sadrach |