Tuhan Yesus sangat terbeban buat yang terhilang. Dalam Luk.15:11 dst Ia menceritakan tentang perumpamaan anak yang terhilang. Dari perumpamaan itu kita dapat belajar tentang hati Tuhan kita yang begitu terbeban buat jiwa-jiwa termasuk mereka yang terhilang. Gambaran sikapnya digambarkan seperti sang ayah yang senantiasa menanti anaknya yang telah pergi dan berfoya-foya. Ketika anak bungsu itu telah melarat ia ingat kepada ayahnya dan kembali kepadanya. Ayahnya menyambutnya dengan antusias dan memberkatinya kembali. Anak yang bungsu merupakan gambaran yang Tuhan Yesus katakan tentang anak yang terhilang yang telah meninggalkan rumah karena tergoda dengan dunia dan kenikmatan sesaatnya yang membinasakan tetapi ia kembali pulang.
Berapa banyak saat ini orang-orang yang terhilang. Mereka yang tadinya telah menjadi orang-orang yang dipilih untuk menjadi anak-anak Allah namun tergoda dunia dan meninggalkan bahkan membuang status anak-anak Allah untuk menjadi anak-anak dunia bahkan anak-anak iblis. Dunia tidak akan berhenti menggoda karena itulah keinginan iblis untuk menyeret anak-anak Allah keluar dari rumah Allah dan pindah ke kerajaan dunia. Kita sebagai anak-anak Allah, dimana hati dan perasaan kita buat mereka? Anak yang sulung marah ketika mendengar ayahnya merayakan adiknya yang kembali ke rumah. Kenapa ia marah? Ia kehilangan kasih akan adiknya yang terhilang itu. Kita sebagai anak-anak Allah, tidak boleh kehilangan kasih. Kasih kita kepada semua orang khususnya buat mereka yang terhilang tetap harus melimpah. Gambaran yang sebaliknya ditunjukkan oleh sang ayah yang tetap mengasihi, itu ditunjukkan oleh sambutan dan pemberiannya waktu anaknya kembali. Kasih itu memberi dan mengampuni. Hari ini kita belajar untuk melimpah kasih kita kepada mereka yang terhilang. Pikirkan orang-ornag yang kita dapat ingat namanya dan saat ini telah meninggalkan iman dan Tuhan karena dunia atau iblis, siapapun dia. Doakan mereka dengan sungguh-sungguh dan ajaklah mereka kembali masuk dalam rumah Bapa kita dan bersukacita bersama.
Tuhan memberkati.