Tahukah saudara mengapa badai kehidupan diijinkan Tuhan terjadi dalam hidup seseorang? Alkitab menuliskan dalam kitab Yak.1:2. “Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, 1:3 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. 1:4 Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun. Kita sering menolak dan meminta Tuhan menyingkirkan masalah dari jalan hidup kita tetapi lebih sering lagi Tuhan ijinkan melanda hidup kita. Sekarang kita tahu jawabannya seperti yang tertulis dalam ayat-ayat di atas. Jadi, badai dikirim tujuannya adalah positif bagi setiap orang percaya yang mengalaminya, yakni:
Supaya kita menjadi umat yang tekun. Tekun apa? Tekun mencari Tuhan, tekun berdoa, tekun merendahkan diri dan tidak sombong, tekun mendengar firman, tekun meminta kekuatan dari Tuhan.
Supaya kita Sempurna. Jadi umat yang mampu kokoh berdiri dalam badai. Ciptaan-Nya yang kuat dan sempurna, dan bukan yang lemah, lembek, manja, rapuh.
Supaya kita Utuh. Ternyata utuhnya kita bukan karena kita diberkati, namun karena kita tetap kokoh dan kuat ketika badai menerpa. Itu maksudnya sempurna menurut Tuhan.
Supaya kita tak kekurangan suatu apapun. Ini pemikiran Tuhan, bahwa orang yang mampu melewati ujian-ujian itulah orang yang tak kekurangan apaun, bukan karena dia kaya secara harta jasmani tetapi karena dia lulus ujian-ujiannya Tuhan.
Mereka yang mengalami badai ujian, mereka akan berbahagia. Kenapa demikian? Karena mereka dapat menunjukkan kepada Allah menjadi ciptaan Tuhan yang menyenangkan hatiNya dengan kokoh bertahan melewati semua itu. Jadi, jika kita mengalami badai, berbahagialah engkau dan tekunlah menjalaninya dengan sukacita.
Haleluya, Tuhan memberkati.