Kisah hidup Samgar hanya tercatat dalam satu ayat saja, namun kita bisa menggali keteladanan yang luar biasa. Dari sana kita bisa belajar tentang hidup yang maksimal dan berdampak luas bagi orang lain.
Keteladanan Samgar dalam hidup maksimal adalah:
1. Maksimal meski terbatas.
Informasi tentang siapakah Samgar ditinjau dari latar belakang keluarganya, sangat minim. Alkitab hanya menyebut bahwa nama bapaknya adalah Anat. Selebihnya kita tidak memahami anggota keluarganya yang lain. Kekurangan dan keterbatasan kita dalam soal latar belakang keluarga, tidak pernah menghalangi Tuhan untuk menjadikan hidup kita maksimal.
2. Maksimal meski sederhana.
Jika melihat senjata yang digunakannya, kemungkinan profesi Samgar adalah penggembala lembu. Sebuah profesi sederhana yang mungkin akan diragukan banyak orang jika berbicara soal hidup maksimal. Soal dipakai Tuhan untuk hidup maksimal dan berdampak tak pernah terkait dengan latar belakang profesi. Tuhan bisa pakai kita, siapapun kita dan apapun profesinya.
3. Maksimal meski minim fasilitas
Tongkat penghalau lembu telah dipakai Samgar menewaskan 600 orang Filistin dan membebaskan bangsa Israel. Dari sini kita bisa belajar bahwa Tuhan bisa memakai kita apa pun fasilitasnya. Bahkan ketiadaan fasilitas, bukanlah persoalan bagi Tuhan untuk kemaksimalan kita. Apa yang di tangan kita untuk dipercayakan Tuhan? Bukan itu yang paling penting, karena Tuhan yang memakai kita tidak pernah terpengaruh dengan fasilitas. Dia ingin agar kita mengandalkan Dia saja.
Selasa, 24-12-2024 | |||
GBI Sentral Tomang (CHURCH) | |||
Ibadah Malam Kudus | 17:00 | Gedung Apotik Tomang Lt. 2 | Pdt. Dr. Kiki Sadrach |