Allah bisa menjadikan mimpi sebagai sarana mengkomunikasikan petanda kepada manusia. Baik kepada umat Tuhan maupun orang yang tidak percaya kepada-Nya. Harus ada kepekaan Ilahi, himat dari Tuhan supaya kita tahu membedakan manakah mimpi yang dari Tuhan atau bukan.
Dalam dunia ini, salah satu masalah yang kita hadapi adalah ketakutan. Untuk mengatasinya, kita memerlukan keberanian dari Tuhan. Kita bisa meneladani Daniel yang memiliki keberanian karena kebiasaan:
1. Memuji Allah semesta langit (Daniel 2:19, 23)
Pujian adalah respon kita terhadap apa yang dilakukan Allah. Banyak hal yang dikerjakan-Nya: menolong, memimpin, memberkati, melindungi, dan lain-lain. Sebagai pihak yang telah menerima dan mengalami hal-hal yang dikerjakan Allah di atas, tentu sewajarnya dan sepantasnya jika kita memuji Dia sebagaimana dilakukan Daniel.
2. Mengandalkan hikmat dan kekuatan Allah (Daniel 2:20)
Keberanian yang dimiliki Daniel bukan karena nekat, bukan juga karena kuat gagahnya, tetapi karena sikap mengandalkan Allah. Daniel mengakui bahwa dari Tuhanlah bersumber hikmat dan kekuatan. Hikmat sangat penting untuk mengatasi hal-hal yang sulit. Kekuatan dari Tuhan juga sangat kita perlukan, karena perjalanan hidup tidak selalu mudah untuk dilewati.
3. Mempercayai Allah Penjawab Doa (Daniel 2:23)
Daniel juga memiliki keberanian di dalam hidupnya karena mengetahui bahwa Allah adalah Pribadi yang menjawab doa-doanya. Teka-teki dari mimpi raja yang sulit dipecahkan itu telah dinyatakan kepada Daniel sebagai jawaban atas permohonannya. Mempercayai bahwa Allah adalah Penjawab doa yang tepat waktu, memberi kita ketenangan dan keberanian untuk melewati perjuangan iman di dalam Dia.
Selasa, 24-12-2024 | |||
GBI Sentral Tomang (CHURCH) | |||
Ibadah Malam Kudus | 17:00 | Gedung Apotik Tomang Lt. 2 | Pdt. Dr. Kiki Sadrach |