Dari bacaan ini kita melihat ada 3 tokoh yang dihadirkan
1. Raja Herodes (3,16)
Ketika Raja Herodes mengetahui ada Raja lain yang akan disembah hatinya menjadi sangat gusar dan dia marah. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli taurat bangsa Yahudi lalu di minta keterangan dari mereka dimana Mesias yang akan dilahirkan; yang sebenarnya informasi tersebut hanya untuk membunuh bayi Yesus. Yang dapat kita tarik dari pelajaran ini adalah apakah ketika kita mendengar kabar baik yaitu Firman Tuhan, hati kita langsung reaktif atau gusar, kita marah karena selama ini yang berkuasa dalam hidup kita adalah diri kita sendiri, tetapi setelah mendengar kebenaran Firman Tuhan, respon yang bermusuhan/defensive karena seharusnya Yesus yang menjadi Raja atas seluruh kehidupan. Tetapi banyak orang memakai topeng, rajin melayani, rajin ke gereja tetapi yang di sembah sebenarnya dirinya sendiri bukan Yesus sebagai Raja.
2. Respon yang tidak perduli/Indifference (4-5)
Imam dan ahli Taurat yang akrab dengan Kitab suci, hafal seluruh isi kitab suci tetapi hanya disimpan dalam pikiran dan otak mereka, bukan disambut dalam hati mereka yang dapat menyelamatkan jiwa, ketika mereka membacakan bayi Yesus yang dilahirkan menurut kitab Yesaya. Mereka tidak takut dan gentar akan Tuhan, mereka tidak antusias menyambut kedatangan Juruslamat. Cek hati kita apakah kedatangan Tuhan membuat hati kita takut dan gentar akan Tuhan atau kita acuh tak acuh/cuek saja tidak berespon apa-apa
3. Worship/Menyembah (11-12)
Para Orang Majus yang datang dari Timur jauh, bukan orang Yahudi tetapi respon yang benar ketika mereka mengetahui ada Raja yang dilahirkan mereka menyembah membawa persembahan yang terbaik Mas, Kemenyan dan mur. Inilah respon dan sikap yang berkenan kepada Allah, mereka menaruh sikap hormat kepada Tuhan (Proskuneo), bersujud tersungkur ke tanah untuk memberi penghormatan kepada Allah.
Selasa, 24-12-2024 | |||
GBI Sentral Tomang (CHURCH) | |||
Ibadah Malam Kudus | 17:00 | Gedung Apotik Tomang Lt. 2 | Pdt. Dr. Kiki Sadrach |