Bukan berapa banyak kita mendengar tema di atas, tapi yang perlu kita renungkan adalah adakah hidup pengiringan kita sudah berbuah seperti yang Tuhan harapkan? Ketika Tuhan memanggil kita, ada satu harapan agar kita dapat menyenangkan hati-Nya. Dibandingkan dengan jemaat-jemaat yang lain, pertumbuhan jemaat di Tesalonika lebih matang. Hal ini dibuktikan dengan adanya pertumbuhan rohani mereka yang berbuah dalam area iman, kasih dan pengharapan (ayat 2, 3).
Mengapa Paulus selalu mengingat jemaat Tesalonika dalam doanya? Sebab jemaat di Tesalonika telah menjadi jemaat yang sehat. Cara hidup mereka memperlihatkan 3 sikap yang baik dalam pertumbuhan imannya:
Percaya itu adalah pekerjaan iman. Seorang yang tidak memiliki iman, tidak mungkin percaya kepada Tuhan. Jemaat di Tesalonika berusaha memperlihatkan iman percaya mereka dalam pekerjaan dan perbuatan mereka. Kalau kita mau berkata bahwa kita beriman, tunjukkan dan buktikan.
Mengasihi adalah tanda tindakan, usaha kita untuk berbuat kasih itu. Bila kita hanya berkata mengasihi tanpa berbuat apa-apa, itu menjadikan kita seorang pendusta.
Ketika menjalani hidup, begitu banyak tantangan, tekanan, aniaya, tapi mereka tetap bertekun untuk mendengarkan firman Tuhan. Karena firman Tuhan itulah yang mengandung janji-janji Tuhan. Kalau kita beriman akan janji-janji Tuhan, tidak alasan untuk kita untuk takut bersaksi tentang Tuhan.
Hal-hal inilah yang menjadi teladan dan kesaksian bagi jemaat-jemaat lainnya di sekitar Tesalonika.
Selasa, 24-12-2024 | |||
GBI Sentral Tomang (CHURCH) | |||
Ibadah Malam Kudus | 17:00 | Gedung Apotik Tomang Lt. 2 | Pdt. Dr. Kiki Sadrach |
Rabu, 25-12-2024 | |||
GBI Sentral Tomang (CHURCH) | |||
Perayaan Natal I | 08:00 | Gedung Apotik Tomang Lt. 2 | Pdt. dr. Eunike Sadrach |
GBI Sentral Tomang (CHURCH) | |||
Perayaan Natal II | 11:00 | Gedung Apotik Tomang Lt. 2 | Pdt. Dr. Kiki Sadrach |