Shalom jemaat Tuhan yang diberkati-Nya,
Kis.20:22-24 menuliskan perkataan Paulus kepada para penatua di Miletus dan Efesus tentang peristiwa yang akan terjadi pada dirinya sebagai hamba Allah yang memberitakan injil. Apa yang ia katakan disitu kemudian benar-benar terjadi, ia dipenjara dan dianiaya bahkan sejarah mencatat bahwa ia pun akhirnya mengalami hukuman mati karena iman dan pelayanannya. Mengapa Tuhan ijinkan ini terjadi? Dan walau Paulus tahu bahwa ia akan dianiaya dan dihukum, mengapa ia tidak pergi ke tempat lain saja sambil tetap memberitakan injil kerajaan Allah? Beberapa kebenaran ini menjadi jawabannya:
1. Aku tawanan Roh (Kis.20;22). Aku ikuti dan tunduk pada apa yang Roh Kudus kehendaki. Ini adalah gambaran penundukkan dirinya kepada kemauan Roh Kudus dan bukan pada kemauan hatinya sendiri. Banyak orang mengikuti kemauannya sendiri apalagi kalau dia harus mengalami sesuatu yang akan merugikan dirinya, maka ia pasti tidak mau dan menghindar. Paulus belajar tunduk pada kemauan Tuhan walau ia harus mengalami penjara dan aniaya. Tentu di sini menunjukkan ketaatan dan penundukkan yang sangat dalam. Berapa banyak orang menolak kemauan Tuhan dan mengikuti kemauan dirinya sendiri, akibatnya apa? Penyelewengan, penyesatan, korupsi, pemerkosaan, pemaksaan, kejahatan dan sebagainya.
2. Aku tidak hiraukan nyawaku sedikitpun (20:24a). Paulus menunjukkan ia siap menerima bahkan untuk hal yang lebih berat yaitu kematian sekalipun demi Injil Tuhan. Ia siap bayar harga pelayanannya dengan nyawanya sekalipun. Ia siap untuk harga yang lebih mahal dari penjara dan aniaya.Berapa banyak orang yang tidak mau bayar harga buat Tuhan atau pelayanan Kerajaan Sorga? Banyak orang bahkan cari keuntungan pribadi dan motivasi pribadi dari pelayanan kerajaan Sorga. Tidak tulus bahkan demanding, minta dengan paksa.
3. Asal Saja Aku mencapai Garis Akhir dan Menyelesaikan Pelayanan (Kis.20:24b). Ini harapan, keinginan dan fokusnya yang ilahi, kudus dan tulus kepada Tuhan. Hamba Tuhan ini benar-benar punya sikap yang begitu tulus dan ilahi, kudus. Tujuan pelayanannya menjadi tujuan hidupnya sehingga bayar harga dengan nyawa, penjara dan aniaya tidak bisa menghalangi kemauannya yang kudus dan tulus bagi Tuhan dan jiwa-jiwa.
Jaman sekarang yang menawarkan kenyamanan dan kemewahan, sangat mudah membuat orang dan hamba-hamba Tuhan itu menyimpang dari tujuan yang tulus dalam hidup maupun pelayanan kepada Tuhan dan jiwa-jiwa. Banyak kepentingan pribadi di balik aktivitas pelayanan. Ini sangat berbahaya dan dilarang dilakukan dalam hidup kita maupun pelayanan kita. Kejarlah selalu Pelayanan Yang Kudus, ilahi dan tulus untuk memenangkan jiwa-jiwa bagi Kristus dan membuatnya bertumbuh sebagai murid Kristus sejati. Biarlah saudara semua sebagai jemaat dan pengurus serta hamba-hamba Tuhan melakukannya senantiasa dengan segenap hati. Jadikan ini nilai-nilai gereja kita. Nama Tuhan dimuliakan. Haleluyah.