Natal punya banyak makna bagi manusia. Tuhan Yesus datang ke dunia ini dan lahir di kandang binatang. Ia merupakan “KADO” terindah dan tidak ternilai bagi manusia. Tidak ada kado lain yang lebih berharga dan lebih bernilai dari kado diri-Nya Tuhan Yesus bagi dunia. Tahukah saudara bahwa lewat peristiwa Kelahiran-Nya ke dunia ini, ada Refleksi yang kita harus lakukan. Refleksi disini maksudnya adalah bagaimana kita melihat dan memahami apa yang Ia telah berikan kepada dunia. Jadi ada beberapa hal yang Ia lakukan dan berikan untuk manusia dan kita sebagai anak-anak-Nya wajib melakukannya juga seperti Dia:
1. Ia melawat umat-Nya dan tinggal bersama umat-Nya. Ia berinkarnasi dari Allah yang wujud Roh menjadi Daging, dari Firman menjadi manusia daging. Dari Allah yang transenden menjadi manusia yang terdiri sebagai daging. Ia tidak melupakan manusia yang memang telah berbuat dosa dan berontak kepada-Nya. Ini juga mencerminkan Ia mengasihi umat-Nya dan siap mengampuni dosa-dosanya. Bagaimana dengan refleksi kita? Sudahkah kita melawat mereka yang membutuhkan? Atau kita mengacuhkannya saja.
2. Ia mengasihi umat-Nya. Ia melawat umat-Nya dan datang ke dalam dunia yang penuh dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah ini. Ia rela turun ke dunia dan mati di salib untuk dunia juga supaya mereka yang percaya kepada-Nya dapat selamat dan beroleh hidup kekal. Bagaimana dengan refleksi kita? Sudahkah kita mengasihi? Bahkan orang yang pernah bersalah pada kita? Ataukah kita masih dendam kepadanya?
3. Ia lahir di kandang binatang sebagai bayi kecil, hina dan lemah. Ia merendahkan diriNya supaya manusia yang “rendah, miskin, hina” dari segala bangsa dan zaman dapat datang kepada-Nya. Bagaimana refleksi kita? Sambutlah semua orang dengan tangan terbuka dan penuh sukacita yang tulus dan jangan membeda-bedakan mereka.
4. Ia mengampuni dosa manusia dan bahkan mengangkat mereka untuk dimuliakan. Dosa yang telah membuat kutuk maut dan melemparkan manusia ke dalam lumpur kegelapan, Ia mengampuni dan menebus harganya dengan mati disalib. Bagaimana dengan refleksi kita? Apakah kita sudah bisa mengampuni orang yang bersalah?
5. Ia memberikan diri-Nya sebagai “KADO TERINDAH DAN TAK TERNILAI” bagi dunia ini. Bagaimana dengan refleksi kita? Sudahkah kita memberikan “KADO TERINDAH DAN TERBAIK” bagi Dia? Bagi keluarga kita? Bagi teman dan orang lain? Dia berkata kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu. Ia menanti kita mewujudkan kasih kita kepada-Nya dengan tulus dan sungguh-sungguh, jangan asal atau sekenanya. Berikan yang terbaik bagi Dia dengan segenap hatimu!
Itulah beberapa hal yang menjadi refleksi kita di bulan Natal ini.