Shalom Bapak, Ibu dan Saudara murid Kristus sejati,
Orang Kristen harus selalu berbuat kebaikan. Mengapa demikian? Karena berbuat kebaikan itu merupakan bukti bahwa kita mengasihi dan mengimani apa yang Tuhan pesankan kepada kita semua sebagai murid-murid-Nya. Jelas Tuhan Yesus berkata bahwa kita semua harus jadi garam, jadi terang dan berbuah. Maksudnya jelas bahwa kita semua harus berbuat kebaikan. Dengan berbuat kebaikan ini, Alkitab berkata bahwa nama Bapa Sorgawi akan dimuliakan (Mat.5:13-16). Namun demikian banyak orang Kristen gagal berbuat kebaikan dan kehilangan kesempatan untuk menjadi pribadi yang berkenan bagi Dia. Dalam Luk.10:25-37, di sana diceritakan perumpamaan Tuhan Yesus tentang orang Samaria yang baik hati dan ia berbuat kebaikan yang sangat luar biasa kepada seorang Yahudi yang dirampok habis-habisan. Sebelumnya ada seorang imam dan seorang Lewi yang melewati orang yang dirampok habis-habisan tadi, namun mereka tidak mau menolong orang itu bahkan menyingkir ke seberang jalan. Dari sini kita bisa melihat ada orang-orang yang gagal berbuat kebaikan. Apa saja yang menjadi penghalang orang berbuat kebaikan:
1. Merasa direpotkan. Jelas memang berbuat kebaikan itu memerlukan fokus, perencanaan kegiatan dan perhatian ekstra.
2. Merasa bukan tanggung-jawabnya. Banyak orang yang gagal berbuat kebaikan karena menganggap itu bukan tanggung-jawabnya melainkan tanggung-jawab orang lain.
3. Malas berbuat kebaikan. Ada orang yang malas berbuat kebaikan karena berpikir tidak perlu maupun menganggap bahwa orang lain yang perlu bantuan itu salah sendiri
4. Merasa jabatannya tidak cocok. Makin tinggi status dan jabatan seseorang, makin susah ia berbuat kebaikan padahal fasilitas yang ia punyai semakin besar.
5. Tidak mau membuang waktu maupun uang. Memang berbuat kebaikan itu pasti akan membutuhkan waktu, perhatian, tenaga maupun uang.
6. Merasa bahwa dirinyalah yang harus menerima kebaikan orang lain. Orang ini merasa ia yang harus dibantu atau menerima kebaikan dan bukan orang lain yang butuh.
Mungkin ada banyak alasan lainnya sehingga orang tidak mau berbuat kebaikan seperti Imam dan orang Lewi dalam perumpamaan Tuhan Yesus itu. Orang Samaria yang baik hati itu yang sebenarnya punya alasan untuk tidak menolong orang yang dirampok karena ia orang yang dimusuhi orang Yahudi namun ternyata ia yang berbuat kebaikan untuk orang Yahudi yang dirampok itu bahkan mengantarnya ke rumah penginapan untuk di obati dengan menaikannya di atas keledainya dan ia memberikan uang kepada pemilik penginapan itu untuk merawat orang yang dirampok itu sampai sembuh. Kita tentu berbeda dan kita pasti ingin berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya karena kita tahu bahwa apa yang kita lakukan itu adalah seperti untuk Tuhan. Tuhan memberkati saudara semua.